Saturday, February 18, 2017

Menurunkan Demam Pada Anak Menggunakan Kompres Dengan Tepat




Cara tepat menggunakan Kompres


Demam merupakan gejala umum pada saat sakit. Suhu tubuh meningkat di atas normal. Baik pada bayi, anak-anak maupun dewasa, peningkatan panas tubuh ini tetap harus di waspadai dan di pantau. Kenaikan suhu tubuh yang berlebihan dapat memberikan implikasi medis yang serius.


Akibat dari panas tubuh yang berlebihan, salah satunya adalah kejang demam, yang umum terjadi pada anak-anak. Hal ini merupakan respon tubuh, terutama otak, atas kenaikan suhu tubuh yang berlebihan. Terjadinya kejang demam pada anak dapat beragam, dari yang ringan, seperti mata melotot hingga berat, seperti kejang seluruh tubuh.

Menurunkan demam anak



Berdasar durasinya, kejang demam di bagi menjadi : 

Kejang demam yang sederhana, terjadi dari beberapa detik hingga 15 menit. Terjadi pada seluruh baian tubuh dan tidak akan terulang kembali selama 24 jam.
Kejang demam yang kompleks, yang dapat terjadi lebih dari 15 menit, dapat dapat terulang kembali dalam 24 jam.


Pada bayi dan anak-anak, titik kritis panas tubuh adalah 38 derajat Celcius. Sedangkan pada orang dewasa, suhu 39,4. Pada titik suhu seperti ini sebaiknya harus di waspadai, sebab sampai saat ini, belum di temukan obat yang dapat mencegah terjadi kejang demam. Yang bisa di lakukan untuk mencegahnya adalah dengan menurunkan suhu tubuh yang terlalu tinggi.






Untuk menurunkan panas tubuh dapat di berikan obat penurun panas. Namun jika perlu obat tidak juga membuat suhu tubuh turun, di lakukan kompres. Ada 2 jenis kompres, yaitu kompres panas dan kompres dingin. Di antara kedua hal tersebut, mana yang paling tepat?


Kompres dingin untuk saat ini di anggap tidak tepat. Kompres dingin tidak di rekomendasikan untuk mengatasi demam karena dapat meningkatkan pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus, mengakibatkan badan menggigil sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh. Kompres dingin mengakibatkan pembuluh darah mengecil (vasokonstriksi), yang meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, kompres dingin mengakibatkan anak merasa tidak nyaman.


Dengan kompres panas, tubuh akan di rangsang untuk mengeluarkan keringat. Jika keringat telah keluar, secara alami suhu tubuh akan turun. Penggunaan kompres panas selama kurang lebih 10-15 menit akan membuka pori-pori dan mengeluarkan keringat sehinggga panas tubuh berkurang melalui prosesd penguapan.



Baca juga juga Artikel kami yang lain di sini


Bagaimana cara yang tepat menggunakan kompres panas saat demam? Begini caranya: 

Sebelum mengompres, sediakan baskom kecil berisi air hangat dengan suhu ± 38 ÂșC. Basahi handuk atau waslap dengan air hangat tersebut.
Saat mengompres, bukalah baju yang di pakai. Letakkan handuk di ketiak dan lipatan paha, bukan di dahi. Ketiak dan lipatan paha di lintasi pembuluh darah besar, sehingga segera memberi sinyal ke pusat pengatur suhu di otak untuk menurunkan demam. Kompres bagian tersebut ± 10 menit. Bila handuk sudah berkurang hangatnya, ulangi lagi dengan membasahinya dengan air hangat. Kompres lagi sampai suhu tubuh anak menurun.
Selesai mengompres, seka bagian yang habis di kompres (kemungkinan basah) dengan cara menekan-nekan kulit, jangan digosok. Gunakan handuk kering. Kenakan kembali baju. Pilih baju yang tipis dan longgar sehingga membantu meredakan demam melalui proses penguapan.Tutupi dengan selimut tipis apabila kedinginan atau menggigil.


Saat ini banyak beredar kompres instan berupa plester kompres. Efektifkah menggunakan plester kompres ini untuk menurunkan demam?


Plester kompres terbuat dari hidrogel sebagai penyerap panas. Di lihat dari cara kerjanya, plester kompres sama dengan melakukan kompres dingin. Sesuai dengan uraian di atas, kompres dingin tidak di rekomendasikan. Jadi sebaiknya jangan di lakukan.


Namun bila panas tubuh tidak juga turun, sebaiknya segeralah untuk mencari pertolongan medis.



0 comments:

Post a Comment